Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

struktur pasar

Struktur pasar terbagi atas 2 jenis yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna .
Ini ada sebuah Contoh:beras adalah bahan pokok yang sering banyak dicari oleh konsumen apa bila beras naik imbas nya kbutuhan pokok lain nya ikut naik padahal karena faktor cuaca yang tidak menentu yang bisa menggagalkan panen dan pada saat penanaman,akhir nya pemerintah mengimpor beras tersebut dari luar negri untuk memenuhi kebutuhan beras dan banyak pedagang beras yang nakal menimbun beras didalam gudang nya untuk meraih keuntungan yang lebih besar padahal itu dilarang oleh pemerintah dan ada pasal nya.tapi masih saja pedagang nakal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

perilaku produsen

Perilaku produsen disini yang saya tau adalah suatu peranan dalam suatu siklus perekonomian.menurut saya suatu kunci kebehasilan produsen tergantung pada pemasaran nya dan bagaimana agar orang yang membeli barang tersebut suka dan puas atas barang yang dibeli nya.

Contoh kasus paling aktual yang terjadi di pada tahun 2004 yang kita tau adalah bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh, yang berdampak sampai Asia Tenggara, Asia Selatan dan lain-lain. Banyak orang dari penjuru tanah air dan dunia berbondong-bondong memberikan bantuan untuk para korban bencana, baik dalam bentuk uang, bahan makanan, pakaian dan bantuan lainnya. Ribuan orang dari dalam dan luar negeri turut menjadi relawan dan sumbangan dari luar negeri.Banyak pula perusahaan berlomba-lomba memberikan bantuannya bagi korban bencana sebagai perwujudan rasa tanggung jawab sosialnya yang seakan-akan tidak bertindak rasional – terlepas dari anggapan bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan citra (brand image) perusahaannya ataupun kepentingan lainnya yang akan menguntungkan perusahaan tersebut – yang seharusnya konsisten dalam perilakunya sebagai produsen, yang berupaya memaksimalkan profitnya.ini hanya contoh sebagian kecil saja masih banyak contoh kasus yang lain nya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tanggapan perilaku konsumen

Tanggapan tentang perilaku konsumen terdapat 2 teori pendekatan perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi suatu barang yaitu Pendekatan Kardinal dan Pendekatan Ordinal,perilaku konsumen mempunyai faktor-faktor seperti Kekuatan Sosial Budaya ,Budaya :,Kekuatan Faktor Psikologis , Konsep Diri

Kebutuhan menurut David McClelland dalam perilaku konsumen ada tiga macam kebutuhan manusia :
1. Need for achievement
2. Need for affiliation
3. Need of power
Sebuah Kasus perilaku konsumen;
Konsumen Jepang terkenal sebagai konsumen yang paling galak di dunia. Maksudnya, konsumen Jepang mempunyai standar yang sangat tinggi untuk produk-produk yang dibelinya. Apabila produk terntentu tidak bisa memenuhi standar yang tinggi itu, jangan harap konsumen Jepang mau membelinya. Mereka tidak akan segan-segan melayangkan komplain kepada penjual atau produsen apabila ditemukan cacat pada produk yang mereka beli. Terlebih apabila produsen atau penjual dengan sengaja berbuat kecurangan untuk menaikan keuntungannya, dengan sekejap kepercayaan konsumen Jepang bisa hilang. Dan apabila kepercayaan konsumen Jepang sudah hilang, produsen atau penjual tinggal menunggu waktu menuju kebangkrutan atau kerugian..
Lalu bagaimana dengan konsumen Indonesia. Saya kira secara umum konsumen Indonesia jauh lebih pemaaf daripada konsumen Jepang. Memang ada beberapa yang kritis tapi jumlahnya masih terbatas dan kurang mempunyai pengaruh terhadap produsen. Saya tidak tahu apakah ini pengaruh nilai yang dianut orang Indonesia bahwa memberi maaf adalah perbuatan yang mulia.
Ada banyak kasus di Jepang yang menggambarkan perusahaan sebesar apapun bisa hancur dengan sekejap apabila menghianati konsumennya. Kalau terjadi kasus seperti ini, di TV kita bisa melihat pimpinan perusahaan menangis dan membungkuk-bungkuk untuk meminta maaf kepada konsumen. Sekitar 6 tahun lalu, Yukijirushi (Snow Brand), produsen susu terbesar waktu itu, membuat kesalahan fatal yang menyebabkan sebagian kosumen keracunan setelah meminum susu produk mereka. Penyebab keracunan ini adalah matinya listrik di salah satu pabrik mereka yang menyebabkan bertambahnya bakteri pada bahan produk susu. Dalam waktu yang tidak lama, yukijirushi jatuh karena ditinggal kosumennya dan sekarang dipecah menjadi beberapa perusahaan kecil. Contoh lain yang lebih baru adalah kasus Fujiya, produsen makanan ringan dan kue yang sudah dipercaya selama lebih dari 90 tahun. Persaingan yang semakin ketat membuat mereka “hilaf” dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah kadaluarsa pada produk-produknya. Seperti kasus-kasus sebelumnya, dalam sekejap kosumen hilang kepercayaannya dan produk Fujiya hilang dari pasaran.
Berbeda dengan konsumen Jepang, konsumen Indonesia mungkin tidak akan “sekejam” itu. Waktu saya masih tinggal di Sendai, ada sebuah toko yang menjual produk-produk halal yang dimiliki oleh orang Bangladesh. Sadar atau tidak, si penjual sering menjual produk yang masa kadaluarsanya sudah lewat. Bahkan kadang-kadang ada yang sengaja diganti label expire date-nya. Memang ada orang Indonesia yang mengajukan komplain, tapi biasanya mereka tetap membeli produk-produk di toko yang sama. Contoh lain adalah kasus hilangnya kapal Adam Air beberapa waktu lalu. Mungkin setelah kejadian, banyak konsumen yang membatalkan untuk menggunakan Adam Air. Tapi seiring dengan waktu, ingatan konsumen akan kasus itu semakin menipis dan akhirnya lupa.
Bagi konsumen Jepang, bukan hanya produk saja, tingkah laku karyawan perusahaan juga bisa mempengaruhi nasib perusahaan itu. Di Jepang ada pandangan bahwa tingkah laku seorang karyawan mencerminkan perusahaan tempat dia bekerja, apabila karyawan bertingkah laku jelek maka image perusahaan bisa menurun. Sekitar tiga tahun lalu ada perusahaan IT, Livedoor, yang tumbuh begitu cepat. Dalam waktu sekitar 3 tahun, mereka bisa menaikan nilai perusahaannya ratusan kali lipat. Dirut livedoor, Horie Takafumi, menjadi orang yang terkenal dan sering tampil di acara-acara TV. Suatu saat terungkap bahwa pimpinan livedoor memalsukan laporan keuangan untuk menaikan harga saham mereka. Akibatnya jelas, bukan saja mendapat sangsi pidana dan perdata, konsumen lari meninggalkan mereka dan beralih ke produk lain..

Bandingkan dengan konsumen Indonesia yang pemaaf. Beberapa waktu lalu beredar video di Youtube tentang bagaimana perusahaan-perusahaan multinasional terkenal menggaji buruh-buruhnya di Indonesia dengan sangat rendah. Tapi berita seperti ini tidak membuat konsumen Indonesia berhenti membeli produk perusahaan-perusahaan itu. Atau kasus pembunuhan mantan ketua Kontras, Munir, yang masih segar dalam ingatan kita. Kasus ini melibatkan mantan Dirut, pilot, dan beberapa karyawan PT Garuda Indonesia yang menjadi tersangka pembunuhan. Pada tahap awal kejadian, ada kesan Garuda menghalangi proses pemeriksaan polisi. Sampai sekarang saya belum menemukan berita Garuda memberikan permintaan maaf secara resmi kepada konsumen atas keterlibatan mantan karyawannya. Apakah kasus ini mempengaruhi konsumen Garuda. Saya kira tidak banyak perubahan pada persepsi dan perilaku kosumen terhadap PT Garuda Indonesia walaupun kasus ini bisa digolongkan sebagai kasus kelas berat. Konsumen masih setia menggunakan Garuda. Walaupun hanya segelintir orang saja yang terlibat, minimnya reaksi dari konsumen Indonesia sangatlah “luar biasa” apabila dilihat dari kacamata orang Jepang.
Lalu timbul pertanyaan, apakah konsumen Indonesia harus kritis seperti kosumen Jepang. Saya kira dalam konteks tertentu konsumen Indonesia perlu meniru kosumen Jepang. Tujuannya adalah memberi tekanan untuk mengontrol produsen atau penjual supaya tidak melakukan kecurangan atau hal-hal yang melanggar hukum. Misalnya dengan tidak menyimpan uang di bank yang direksinya melakukan kolusi dengan pejabat politik akan membantu menyehatkan dunia perbankan dan mengurangi KKN. Pertanyaan berikutnya adalah, bisakah konsumen Indonesia seperti konsumen Jepang. Saya kira bisa saja walaupun tidak mudah. Pertama konsumen Indonesia harus mempunyai kesadaran yang tinggi atas pentingnya kesehatan, sehingga apabila ada produsen makanan yang bermasalah konsumen bisa bereaksi dengan cepat. Yang kedua, konsumen Indonesia perlu mempunyai moral yang tinggi secara konsisten untuk mendapatkan bargaining power terhadap produsen. Apabila konsumen Indonesia masih suka membeli VCD bajakan, software bajakan dan produk ilegal lainnya, ya sami mawon, konsumen sama rusaknya dengan produsen. Selain itu, peranan media massa juga sangat penting. Media massa harus bisa memberikan berita yang akurat secara cepat bila ada kecurangan dari produsen supaya konsumen mempunyai pemahahan yang tepat. .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tanggapan tentang penetuan haraga,permintaan dan penawaran

Tanggapan saya mengenai penentuan harga,permintaan dan penawaran sangat mengandalkan unsur ilmu ekonomi memang benar begitu karena seandai nya kita yang menjadi produsen akan berpikiran sama dan kita akan memikirkan bagaimana cara menentukan Tanggapan saya tentang penetuan harga ,permintaan dan penawaran disini terlalu harga dengan melakukan pendekataan supply dan pendekatan pasar dan lain-lain,,Misalnya, jika para penjual menolak untuk menjual barang dagangan mereka kecuali jika harganya mahal dari pada harga normal dan pada saat yang sama penduduk sangat membutuhkan barang-barang tersebut, mereka diharuskan menjualnya pada tingkat harga yang setara, contoh sangat nyata dari ketidaksempurnaan pasar adalah adanya monopoli dalam perdagangan makanan dan barang-barang serupa. Dalam kasus seperti itu, otoritas harus menetapkan harganya untuk penjualan dan pembelian mereka. Pemegang monopoli tidak boleh dibiarkan bebas melaksanakan kekuasaannya, sebaliknya otoritas harus menetapkan harga yang disukainya, sehingga melawan ketidakadilan terhadap penduduk.Permintaan dapat mempengaruhi penentuan harga karena bnyak faktor-faktor yang mempengaruhi nya seperti harga barang,jumlah penduduk dan selera seseorang yang ingin membeli barang tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS