Dulu ayah ku pada saat ia berumur 17 tahun ia sudah merantau kejakarta tetapi sebelum merantau ia bekerja dikampung disebuah bengkel sampai tidak dibayar oleh pemilik bengkel ayah ku berfikiran biarpun tidak dibayar yang penting mendapatkan ilmunya setelah mendapatkan ilmu nya dibengkel itu ayah ku merantau kejakarta untuk mencari uang dengan cara berjualan,menjadi kenek bus dan bekerja dibengkel yang berada dijakarta untuk makan dan membiayai adik-adiknya sekolah dengan bekerja keras dijakarta dan berharap atau bertekat untuk membuka bengkel sendiri, harapan itu akhirnya berhasil membuka bengkel sendiri dengan dimodali oleh orang lain biar pun dimodali dengan orang lain dan sekarang bengkel ayah ku sudah milik sendiri tidak dimodali orang lain,biarpun ayah ku Cuma lulusan SD tapi ia mempunyai tekat yang agar bisa membuka bengkel sendiri dan menyekolah kan anak-anak nya sampai perguruan tinggi sebagai bekal masa depan anak nya agar tidak seperti diri nya.mau lebih jelas lagi silah kan datang saja kerumah dan kebengkel ayah ku biasa bertanya langsung dengan beliau.maaf kalau tulisan saya jelek
BEKERJA KERAS DEMI SEBUAH HARAPAN
,
PERILAKU KONSUMEN
,
PERILAKU KONSUMEN
Konsumen adalah mereka yang memilki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Seseorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak didasari oleh emosi belaka namun terutama didasari pada suatu pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberikan tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan dengan barang lainnya.
Terdapat beberapa pengertian mengenai Perilaku Konsumen yaitu sebagai berikut :
David L. Loudon & Albert J. Della BittaMullen dan Johnson (1990)
sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa
James F. Engel, Et.al. (1968)
Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Gerald Zaltman Melanie Wallendorf (1979)
Tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.
Loudon dan Albert (1993)
Perilaku konsumen adalah proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa yang
Jadi, bisa kita artikan secara keseluruhan bahwa perilaku konsumen Tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.
Terdapat 2 teori pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi suatu barang:
1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
TEORI KARDINAL
Teori ini menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat dihitung atau dikuantitatifkan baik dalam satuan uang ataupun satuan lain. Satuan yang dipergunakan dalam pendekatan ini adalah Util. Sedangkan nilai kegunaan yang diperoleh dari mengkonsumsi disebut Total Utility (TU). Dan tambahan kegunaan atau tambahan kepuasan yang kita peroleh dalam mengkonsumsi barang tersebut disebut Marginal Utility (MU). Dalam konsep marginal utility berlaku hukum “The Law Of Deminishing Maginal Utility” yaitu kepuasan tambahan yang semakin lama semakin menurun.
Pendekatan guna cardinal menggunakan asumsi bahwa guna atau kepuasaan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan, akan tetapi juga dapat diukur. Oleh karena menurut kenyataan kepuasan seseorang tidak dapat diukur maka asumsi tersebut dengan sendirinya dapat dikatakan tidak realistic. Inilah yang biasanya ditonjolkan sebagai kelemahan daripada teori konsumen yang menggunakan pendekatan guna cardinal, yang terkenal pula dengan sebutan teori konsumen degan pendekatan guna marginal klasik atau classical marginal utility approach.
Disamping memiliki kelemahan teori ini juga memiliki kelebihan yang menonjol yaitu lebih mudahnya is konsepsi guna cardinal untuk diselami, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali karena mudah dimengerti.
Berikut ini asumsi-asumsi dasar yang khas untuk teori konsumen yang menggunakan pendekatan guna cardinal :
1. asumsi bahwa guna barang-barang atau jasa-jasa konsumsi dapat diukur.
2. asumsi guna batas uang yang konstan dan guna batas barang-barang konsumsi yang menurun.
3. asumsi bahwa anggaran pengeluaran rumah tangga konsumen sama sebesar pendekatan yang diterimanya, dan
4. asumsi guna total yang mempunyai sifat additive.
TEORI ORDINAL
Menurut teori ordinal kepuasan seseorang konsumen tidak dapat dihitung atau dikuantitatifkan tetapi hanya dapat dibandingkan yaitu dengan memberikan rengking atau membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi. Pendekatan ordinal dilakukan menggunakan analisis kurva indifferensi pertama kali ditemukan oleh ekonom asal inggris F.Y.EDGEWORTH tahun 1881. Kemudian dikembangkan oleh VILREDO PARETO dari Italia dan dipopulerkan keseluruh dunia tahun 1930-an oleh R.G.D ALLEN dan J.R.HIKS asal Inggris.
Pendekatan Indifference Cuve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan knsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut :
1. Utility bisa diukur dengan uang.
2. Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan yang dikonsumsikan akan menurun”.
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
KEBUTUHAN DAN PERILAKU
Perilaku konsumen didasari oleh Motif, Motivasi dan kebutuhan konsumen.
Abraham Sperling mendefinisikan motif sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri.
Fillmore H. Stanford mendefinisikan Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen:
• Kekuatan Sosial Budaya
• Budaya :
• Kekuatan Faktor Psikologis
• Faktor Sikap Dan Keyakinan
• Konsep Diri
Kebutuhan menurut David McClelland
Tiga macam kebutuhan manusia :
1. Need for achievement
2. Need for affiliation
3. Need of power
Need for achievement
Kebutuhan akan penghargaan disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa
apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan identitas
mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.
Status / Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat
Ada 3 faktor :
Faktor - FaktorPribadi
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas,
interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar
kelas sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan
pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.
e. Kepribadian dan Konsep diri
Kepribadian: karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan
respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya
sendiri.
FaktorFaktor Psikologi
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk
Bertindak
b. Persepsi
Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan
informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia, bentuknya:
• Perhatian selektif:
Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian
besar informasi yang dihadapi
• Distorsi selektif:
Menguraikan kecenderungan orang untuk mengintepretasikan
informasi dengan cara yang akan mendukung
apa yang telah diyakini
• Ingatan selektif:
Kecenderungan dalam mempertahankan informasi
yang mendukung pendirian dan kepercayaan orang
c. Pengetahuan
Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman
d. Keyakinan dan sikap
Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu
Need of affliation
FaktorFaktor
Sosial
a. Kelompok Acuan
Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama,
kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau
tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang
b. Pemuka Pendapat:
Orang dalam kelompok acuan yang, karena keterampilan,
kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial
memberi pengaruh kepada orang lain
c. Keluarga
Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah
diteliti secara mendalam
d. Peran dan Status
Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut
Orang orang yang ada di sekitarnya
Need for power
Bisa kita lihat kebutuhan ini pada peran konsumen dalam membeli
1. Pemrakarsa: orang yang pertama menyarankan/mencetuskan gagasan membeli produk
tertentu
2. Pemberi Pengaruh: Orang yang pandangan/sarannya mempengaruhi keputusan
membeli
3. Pengambil Keputusan: Orang yang akhirnya membuat keputusan membeli
4. Pembeli: orang yang benar-benar melakukan pembelian
kebutuhan akan kekuasaan didasari oleh Jenis Perilaku Keputusan Pembelian, yakni:
• Keterlibatan Tinggi
• Keterlibatan Rendah
• Perbedaan besar antara merek
• Tingkah laku membeli yang kompleks
• Tingkah laku membeli yang mencari variasi
• Perbedaan kecil antara merek
• Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
• Tingkah laku membei yang menjadi kebiasaan
source :
Mumuh Mulyana Mubarak, SE, Consumer Behavior :
Bab IV Teori Perilaku Konsumen, Pengantar Ekonomi
Bab IX Teori Konsumen Pendekatan Guna Kardinal
Bab 2 Perilaku Konsumen\
http://www.anneahira.com/kasus-perilaku-konsumen.htm
http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412-henrysumur-545
http://ika88fish.blogspot.com/2010/04/perilaku-konsumen.html
KELOMPOK 2 : 1. ADITEO GUMILANG (15109802)
2. ATIKA ZULFAH (11109941)
3. BONAYADIKA (15109869)
4. JOHAN WIJAYA (14109079)
5. RONALDO MARTHINO GINTING (12109848)
6. SINTA N ELIA (11109053)
7. WISNU TRIYANTO SATEJA (13109603)
kesan-kesan teori organisasi umum 2
,
Kesan-kesan pelajaran teori organisasi umum 2 pertama kali ketemu dosen, Dosen sangat tegas dan tidak mau mahasiswa/i mengcopy paste pekerjaan orang lain,kita harus usaha sendri dan membuat tulisan sendiri dan memperbaiki blog yang standar apabila mau mendapatkan nilai A atau B.