Teknologi informasi dan komunikasi, pada masa sekarang
tidak dapat dilepaskan dengan telematika (cyberspace). Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan di
masyarakat, antara lain dalam alam perkembangannya, teknologi telematika ini
telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak
berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.
Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu
informasi. Sebagai contoh, sekarang semua orang sudah memunyai handphone, dan
semakin hari semakin pesat perkembangan.
Istilah
telematika itu sendiri berasal dari bahasa Perancis “ telematique” merupakan
gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika. Jadi pengertian Telematika
sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan
komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah
layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah
satu contoh telematika.
Layanan Informasi
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian
berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan
informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah
salah satu asset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu
organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik
atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan
informasinya. . Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks,
gambar, audio, maupun video.
Tujuan layanan informasi secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman
(paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Layanan Keamanan
Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk
menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan
membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan
antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah
memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan
ini dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy) : Dengan banyak pemakai yang tidak
dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi
sulit.
Keterpaduan data (data integrity) : Karena banyak node dan pemakai
berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih
tinggi.
Keaslian (authenticity) : Hal ini sulit untuk memastikan
identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak
mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain
Convert Channel : Jaringan menawarkan banyak
kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu
banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki
wewenang. pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin
pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode
prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
2. Confidentiality
Mensyaratkan
bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan
bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin
kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
3. Authentication
Mensyaratkan
bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan
bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan
user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan
bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman
dan penerimaan pesan.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol
yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur
organisasi dan piranti lunak.
Serangan
(gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
1. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau
tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi
terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
2. Interception
Suatu pihak
yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud
bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan
terhadap data dalam suatu jaringan.
3. Modification
Suatu pihak
yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya
adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan
dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam
jaringan.
4. Fabrication
Suatu pihak
yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah
pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Layanan Context Aware & Event
Base
Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa
perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan
sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di
dalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan
istilah context-awareness.
Context-awareness
merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu
kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network
itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.
Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user,
berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan acara pesta ulang
tahunnya, maka context-aware pada mobile phone yang dimiliki user akan langsung
menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan acara ulang tahun dan akan menolak
semua panggilan telepon yang tidak berkaitan dengan acara tersebut. Pada
sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan
bagi user untuk mengakses informasi setiap saat user membutuhkannya. Yang
disebut context-aware computing yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan
menjadi trend yang penting untuk dikembangkan kedepannya. Dengan adanya context
aware, user tidak perlu selalu memberikan input yang secara eksplisit untuk
membuat komputer menjalankan tugas-tugasnya.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt,
yaitu:
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh
konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan
penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi
atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and understanding of
context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan
kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu
meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja
terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application behaviour based on the
recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat
memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya
serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap
sistem.
Beberapa bagian dari context awareness telah mulai dikembangkan. Misalnya LBS:
location-based service. Ketika user mencari keyword tertentu, maka user akan
memperoleh hasil yang dibutuhkan tergantung pada posisi user itu berada. Ini
juga dapat digabungkan dengan beberapa data dan informasi yang di inputkan dari
user. Sebagai contoh user tersebut mencari data lokasi dimana posisi keberadaan
user sekarang berada.
Contoh lain layanan context aware & event base :
• Vehicle Diagnostic Service
• Car Insurance based on driving statistic
Layanan Perbaikan sumber (Resource
Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan
perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang
berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga
berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat
kecepatan penemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap
peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi
sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan
kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh
Tapscott.
TEKNOLOGI YANG TERKAIT ANTARMUKA TELEMATIKA
1. Head-Up Displays Systems
Head-Up Displays
Systems atau disingkat (HUD) merupakan tampilan transparan yang
menampilkan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat ke arah yang
lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari teknologi ini yaitu
pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up)
dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian
instrumen. Meskipun mereka pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan
militer, HUDs sekarang digunakan dalam pesawat komersial, mobil, dan
aplikasi lainnya.
2. Tangible User Interface
Tangible User
Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat
berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Salah satu
perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium
Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya
untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik
kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan
diamati secara langsung.
3. Computer Vision
Computer Vision
(Komputer Visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang
melihat. Sebagai suatu disiplin ilmu, Computer Vision berhubungan
dengan teori untuk membangun sistem buatan yang memperoleh informasi
dari gambar. dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem
kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data
citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan
dari beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil
pemindaian medis. Sebagai teknologi disiplin, visi komputer berusaha
untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem visi komputer.
Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan otonom).
Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
Modeling benda atau
lingkungan (misalnya, industri inspeksi, analisis gambar medis atau
topografis model). Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk
interaksi manusia komputer). Visi komputer juga dapat digambarkan
sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis.
Biologis visi, persepsi visual manusia dan berbagai hewan yang
dipelajari, sehingga dalam model tentang bagaimana sistem ini beroperasi
dalam hal proses-proses fisiologis. Komputer visi di sisi lain,
menjelaskan sistem penglihatan buatan yang diimplementasikan dalam
perangkat lunak dan perangkat keras. Interdisipliner pertukaran antara
biologis dan visi komputer telah terbukti semakin bermanfaat bagi kedua
bidang.
Sub-domain visi
komputer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video,
pengenalan obyek, belajar, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar
restorasi.
4. Browsing Audio Data
Browsing Audio Data
merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video /
audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio
metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP
Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi
Mendapatkan kamera
IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera
dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server
pribadi
compile ke layanan
server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video /
audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan
menangkap video / audio data melalui Internet.
5. Speech Recognition
Dikenal dengan
pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal
suara komputer (computer speech recognition) merupakan suatu sistem yang
dapat mengidentifikasi seseorang dari suara dimana merubah suara
menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ digunakan untuk mengenali
atau mengidentifikasi siapa yang berbicara, sedangkan istilah ‘Speech
Recognition’ digunakan untuk mengidentifikasi apa yang diucapkannya.
6. Speech Synthesis
Speech synthesis
merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer
yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat
diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text
to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.
Sumber :
http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=602&Itemid=9
http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html
http://ichainhere.blogspot.com/2011/10/layanan-telematika_09.html
http://galuhkurniawan.blogspot.com/2011/10/layanan-perbaikan-sumber-telematika.html
http://bhtv.insan.co.id/docs/Paper%20SDM%20-%20Lokakarya%20TKTI.doc